pola pattern forex – Tahukah Anda jika hanya dengan menguasai pola pattern berarti Anda bisa menyusun strategi untuk trading Anda loh.
Jika Anda sedang atau baru ingin trading, Anda juga perlu memahami pola pattern yang digunakan untuk membaca grafik itu sendiri.
Perlu Anda ketahui jika pola pattern merupakan pola pergerakan harga yang berulang.
Sehingga pola ini dapat digunakan untuk memprediksi harga di masa mendatang.
Oleh karena itu kali ini kami akan membahas seputar pola pattern forex.
Jadi jangan sampai terlewatkan sedikitpun ya.
(baca juga : Cara Merubah Candlestick Olymp Trade S: Begini Cara Praktisnya)
(baca juga : Cara Trading Gold Online Aman dan Mudah)
3 Jenis Pola Pattern Forex
Ini dia 3 jenis pola atau chart pattern forex.
- Continuation Pattern (Pola Penerusan)
Pola grafik ini muncul sebagai sinyal kelanjutan tren sebelumnya. Bentuk pola ini sangat bagus untuk menemukan sinyal koreksi harga sementara.
Dengan teknik pola grafik ini, ada kemungkinan harga aset akan memantul kembali ke level sebelumnya setelah koreksi sementara.
Contoh pola yang termasuk kedalam kategori ini adalah flag, pennant, wedge, dan rectangle.
Berikut penjelasan singkatnya.- Flag Pattern
Sesuai namanya, pola ini mirip seperti bendera. Dia menyerupai garis tren pada instrumen grafik.
Bendera pola pada grafik digambar oleh dua garis tren paralel yang dapat miring ke atas, ke bawah atau ke samping.
Namun di toolbar disebut trend channel, yang bertugas untuk mengetahui area harga breakout saat menembus area resistance atau support.
Dengan kata lain, garis miring ke atas menunjukkan jeda dalam tren menurun.
Pada saat yang sama, garis yang mengarah ke bawah menunjukkan penembusan selama tren naik.
Pola ini terbagi menjadi 2 jenis, yaitu Bullish Flag pattern dan Bearish Flag pattern.
- Flag Pattern
- Pennant Pattern
Chart ini digambar dengan dua garis tren yang bertemu atau mengarah ke arah yang sama.
Garis ini bergerak dalam dua arah yaitu downtrend dan uptrend.
Sekilas, grafik ini terlihat seperti grafik wedge.
Namun, yang membedakannya adalah garis derajat kemiringannya.
Jika pola wedge memiliki bentuk yang lebih condong ke salah satu arah saja, maka pennant memiliki kemiringan yang lebih simetris.
Pola ini terbagi menjadi 2 jenis, yaitu Bullish pennant dan Bearish pennant. - Wedge Pattern
Chart wedge ini mirip dengan pennant pattern tadi. Garis yang dibentuk secara struktural juga hampir sama dengan pennant.
Sudah dijelaskan bukan sebelumnya jika pola wedge ini memiliki bentuk yang lebih condong ke salah satu arahnya saja?
Nah memang benar. Pola ini digambar dengan dua garis tren konvergen, yang mana keduanya miring ke atas atau ke bawah.
Akan tetapi terdapat perpotongan dua garis tren yang bergerak ke arah yang sama.
Pola ini terbagi menjadi 2 jenis, yaitu Bullish wedge dan Bearish wedge. - Rectangle Pattern
Untuk rectangle pattern jika digariskan akan membentuk sebuah persegi panjang.
Perlu diketahui untuk pola rectangle sebaiknya pilih objek yang ukurannya setidaknya sama dengan pola grafik.
Pola konsolidasi garis rectangle ini tidak selalu horizontal saat digunakan.
Dia bisa juga sedikit miring untuk membentuk sudut.
Pola ini terbagi menjadi 2 jenis, yaitu Bullish rectangle dan Bearish rectangle.
- Pennant Pattern
- Reversal Chart Pattern (Pola Pembalikan)
Jenis pola ini umumnya dikenal sebagai “pola terbalik”.
Pola ini menandai akhir periode kekuatan atau penurunan.
Ketika sebuah pola telah terbentuk di pasar, ini dapat menandakan bahwa harga telah berubah dari tren sebelumnya.
Contoh pola yang termasuk kedalam kategori ini adalah flag, pennant, wedge, dan rectangle.
Berikut penjelasan singkatnya.- Double Top
Pola grafik double top diwakili oleh huruf “M”. Sinyal dari pola double top adalah bearish reversal.
Maksudnya adalah dimana kemunculan dua puncak (puncak ganda dari harga tertinggi) dari segitiga yang dibentuk oleh trend berada pada level yang sama.
- Double Top
- Double Bottom
Nah jika pola double bottom ini kebalikan dari pola double top.
Pola grafik double bottom terlihat seperti huruf W.
Jika pola double top adalah bearish reversal, maka pola double bottom adalah bullish reversal.
Pola ini terjadi ketika harga mencoba menembus level support tetapi gagal.
- Double Bottom
- Head and Shoulders
Pola head and shoulders menunjukkan bahwa kekuatan pembeli secara bertahap menjadi melemah.
Apabila penurunan harga berikutnya berhasil menembus garis neckline, maka ada kemungkinan besar bahwa harga akan melanjutkan tren penurunannya.
- Head and Shoulders
- Wedge
Pola wedge tidak hanya terdapat pada pola continuation saja, tetapi dia juga ada di pola reversal.
Pola ini terbagi menjadi 2 jenis, yaitu Falling wedge dan Rising wedge.
Mendeteksi pola ini cukup mudah, Anda hanya perlu memperhatikan arah kemiringan polanya.
Jika tipenya adalah pola falling wedge, arah kemiringannya mengecil ke bawah. Dan begitu pula sebaliknya.
- Wedge
- Bilateral Chart Pattern
Dalam jenis pola bagan bilateral ini, harga saham dan mata uang bergerak di kedua arah.
Seperti namanya, pola yang terbentuk disini memberikan sinyal yang tidak menentu.
Dia bisa membentuk continuation ataupun reversal.
Pola grafik bilateral diantaranya adalah symmetrical triangles, ascending triangles, dan descending triangles.
Nah jadi kurang lebih seperti itu ya pembahasan kita kali ini.
Semoga Anda paham dengan apa yang kami sampaikan, dan semoga bermanfaat.
Jangan lupa untuk terus ikuti artikel lainnya di motiska ya.